PENGARUH PENGGUNAAN MINYAK KELAPA MURNI SEBAGAI LARUTAN CLEARING PADA SEDIAAN HEPAR MENCIT
DOI:
https://doi.org/10.51544/jalm.v8i1.3945Keywords:
Clearing, Minyak Kelapa Murni, Hepar Mencit, macroscopicAbstract
Salah satu tahapan dalam pemrosesan jaringan dengan histoteknik adalah clearing yang menggunakan larutan xylol. Xylol sering digunakan sebagai agen clearing karena prosesnya cepat dan harganya tidak terlalu mahal, tetapi penggunaan xylol sudah mulai ditinggalkan karena sifatnya yang karsinogenik. Minyak mempunyai karakter bersifat non polar sehingga dengan sifat non polar dari minyak kelapa ini dapat menghilangkan sisa parafin yang terdapat pada jaringan dan dapat digunakan sebagai alternatif larutan clearing. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penggunaan minyak kelapa murni (virgin coconut oil) sebagai alternatif larutan clearing terhadap gambaran makroskopis jaringan hepar mencit (Mus musculus). Metode penelitian ini menggunakan penelitian eksperimental dengan pendekatan one-shot case study. Hasil penelitian ini dilihat dari parameter transparansi dan tekstur menghasilkan 16 (100%), preparat baik sedangkan parameter kemudahan pemotongan didapat 10 sediaan baik (62,5%). Uji Mann-Whitney didapatkan nilai p-value < 0,05 maka ada perbedaan kualitas sediaan jaringan hepar mencit (Mus musculus) yang dijernihkan menggunakan xylol dan minyak kelapa murni (virgin coconut oil). Kesimpulan pada penelitian ini yaitu minyak kelapa murni (virgin coconut oil) dapat digunakan sebagai alternatif larutan clearing berdasarkan gambaran makroskopis jaringan hepar mencit (Mus musculus) dengan hasil kualitas sediaan jaringan yang baik tetapi kualitasnya masih tidak semaksimal penggunaan larutan xylol.
Downloads
References
Abdillah, F. S., & Sofyanita, E. N. (2023). Efektifitas Penggunaan Deterjen Laundry Cair sebagai Agen Deparafinisasi pada Sediaan Ginjal Mencit (Mus musculus): Effectiveness of Using Liquid Laundry Detergent as a Deparaffinizing Agent in Mice Kidney Preparations. Borneo Journal of Medical Laboratory Technology, 5(2), 288-295.
Alwahaibi, N. Y. (2019). A substitute to xylene in deparffinization and clearing prior to coverslipping in histopatalogy. Journal of Laboratory Physicians, 118-122.
Ayu, K. M. (2021). Gambaran Hepar Mencit (Mus musculus) yang Dijernihkan (clearing) Dengan Larutan Klorofom. Semarang: Poltekkes Kemenkes Semarang.
Baety Fauziah L, B. S. (2018). Perbedaan Penggunaan Xylol (Xylene) dan Toluol (Toluene) pada Proses Clearing terhadap Kualitas Preparat Awetan Permanen Cimex lectularius. Prosiding Seminar Nasional Mahasiswa Unimus, Vol. 1.
Bharadwaj Bordoloi, R. J. (2022). Evaluation and comparison of the efficacy of coconut oil as a clearing agent with xylene. Journal Oral Maxillofac Pathology, 72-76.
Darusman H, Nugroho S, Munggaran F, Sajuthi D. 2018. Teknik penanganan kendali hewan sesuai kaidah kesejahteraan hewan meningkatkan akurasi pengukuran profil hemodinamika tikus laboratorium. Jurnal Veteriner 19(2): 208-214.
Dewi Puspita S, U. F. (2016). Profil Hands On Activity pada Mata Kuliah Mikroteknik di Prodi Pendidikan Biologi FKIP UNS. Proceeding Biology Education Conference, Vol 13(1), : 476-481.
Rashmi Chandraker, D. V. (2018). Comparison Between Xylene And Coconut Oil In Tissue Processing . Modern Medical Laboratory Journal, 96-99.
Erick Khristian, D. I. (2017). Sitohistoteknologi. Jakarta: Pusat pendidikan sumber daya manusia kesehatan.
Fajrina, S. N. (2018). Gambaran Kualitas Sediaan Jaringan Hati Menggunakan Larutan Fiksatif Nbf 10% Dan Alkohol 70% Pada Pewarnaan He (Hematoksilin-Eosin). Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Faridah, T. A. (2019). Perbedaan Densitas Warna Inti dan Sitoplasma Preparat Ginjal Marmut pada Proses Clearing Menggunakan Xylol dengan Minyak Gandapura (Gaultheria Fragantissima) pada Pembuatan Sediaan Jaringan. Semarang: Prosiding Mahasiswa Seminar Nasional Unimus.
Fianti, L. L. (2017) Efektifitas Perasan Daun Afrika (Vernonia amygdalina Del) Terhadap Penurunan Kadar Glukosa Darah Mencit (Mus musculus). Universitas Pasundan.
Herrmann K, Pistollato F, Stephens ML. 2019. Beyond the 3Rs: expanding the use of humanrelevant replacement methods in biomedical research. Altex 36(3): 343-352.
Juliati. (2017). Gambaran Mikroskopis Carsinoma mamae yang Difiksasi dengan NBF 10% dan Alkohol 70% Pada Pewarnaan HE. Semarang: Poltekkes Kemenkes Semarang
Jusuf, A. A. (2009). Histoteknik Dasar. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.
Ketaren, S. 2005. Minyak dan Lemak Pangan. Jakarta: UI Press
Latifah, L. (2020). Perbandingan Xylene dan Minyak Kelapa Sebagai Clearing Agent Pada Prosesing Jaringan.
Maulidya, A. N. (2019). Perbedaan Xylol dengan Minyak Cengkeh Pada Proses Clearing Terhadap Kualitas Sediaan Awetan Pediculus humanus capitis. Semarang: Univesitas Muhammadiyah Semarang.
Mescher, A. L. (2016). Junqueira’s Basic Histology. New York: Mc Graw Hill.
Muliani H. 2011. Pertumbuhan mencit (Mus musculus l.) setelah pemberian biji jarak pagar (Jatropha curcas l.). Anatomi Fisiologi 19(1): 44-54.
Musyarifah, Z. A. (2018). Proses Fiksasi pada Pemeriksaan Histopatologik. Jurnal FK Unand.
Octaviona, R. D. (2022). Gambaran Kualitas Mikroskopis Sediaan Hepar Mencit Yang Dilakukan Clearing Menggunakan Minyak Zaitun (Olive Oil) Dengan Variasi Waktu 30, 60, Dan 90 Menit. Semarang: Poltekkes Kemenkes Semarang.
Prasetyawati, E. T. (2021). Gambaran Mikroskopis Sediaan Jaringan Ginjal Mencit (Mus musculus) Yang Dilakukan Clearing Menggunakan Xylol Dan Minyak Gandapura (Gaultheria Fragrantissima) Pada Pewarnaan Hematoxylin Eosin. Semarang: Poltekkes Kemenkes Semaran
Soedarto. (2016). Buku ajar parasitologi Kedokteran (Kedua ed.). Jakarta: CV. Sagung Seto.
Rahmadani, A. F. (2018). Pengaruh Lama Fiksasi Bnf 10% Dan Metanol Terhadap Gambaran Mikroskopis Jaringan Dengan Pewarnaan He (Hematoxylin-Eosin). Semarang: Universitas Muhammadiyah Semarang.
Refatila, V. (2020). Gambaran Mikroskopis Sediaan Jaringan Dengan Waktu Clearing 2 Jam dan 4 Jam. Semarang: Poltekkes Kemenkes Semarang.
Rina,S., 2013. Petunjuk praktikum mikroteknik. Bagian histologi dan biologi sel. FK UGM. Yogyakarta
Safrida. (2012). Deteksi Senyawa Mukopolisarida dengan Pewarnaan Alcian Blue pada Ovarium dan Uterus Tikus Putih Rattus Norvegicus. Jesbio, 1.
Siahaan, M. A., & Aruan, D. G. (2022). Analysis of Blood Glucose Levels in People with Type II Diabetes Mellitus (DM) Aged 50-60 Years with Glucometer Method At Islamic Malahayati Medan Hospital Year 2022. Jurnal Analis Laboratorium Medik, 7(1), 10-14.
Soedarto. (2016). Buku ajar parasitologi Kedokteran (Kedua ed.). Jakarta: CV. Sagung Seto.
Sofyanita, E. N., & Annisa, A. S. (2023). Pengaruh Penggunaan Minyak Zaitun Dengan Pemanasan Sebagai Larutan Penjernih (Clearing) Terhadap Kualitas Sediaan Jaringan Hepar Mencit (Mus musculus). Jurnal Labora Medika, 7(1), 6-12.
Sofyanita, E. N., Iswara, A., & Priyatno, D. (2022). Olive Oil as a Substitute for Xylene in Histological Tissu Processing for Mice’s Skin and Liver by Hematoxyline Eosin Staining: A Comparative Study. Jaringan Laboratorium Medis, 4(2), 117-124.
Swamy, S. R. (2015). Bio-Friendly Alternatives for Xylene – Carrot Oil, Olive Oil,Pine Oil, Rose Oil. Journal of Clinical and Diagnostic Research,, 1.
Tolistiawaty, I. (2014). Gambaran Kesehatan pada Mencit (Mus musculus) di Instalasi Hewan Coba. Jurnal Vektor Penyakit, 27-32.
Yolla Arinda Nur Fitriana, A. S. (2019). Uji Lipid pada Minyak Kelapa, Margarin, dan Gliserol. SAINTEKS.
Yuliandari, A., Hartuti, Y., Tomahu, D. Y. P., & Hartini, H. (2022). The Effectiveness of PRP on Reducing Blood Glucose Levels in Diabetic Mice. Jurnal Analis Laboratorium Medik, 7(2), 60-65.
Downloads
Published
How to Cite
Issue
Section
License
Copyright (c) 2023 Eko Naning Sofyanita, Nabila Azahra
This work is licensed under a Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0 International License.
Syarat yang harus dipenuhi oleh Penulis sebagai berikut:
Â
- Penulis menyimpan hak cipta dan memberikan jurnal hak penerbitan pertama naskah secara simultan dengan lisensi di bawah Creative Commons Attribution License yang mengizinkan orang lain untuk berbagi pekerjaan dengan sebuah pernyataan kepenulisan pekerjaan dan penerbitan awal di jurnal ini.
- Penulis bisa memasukkan ke dalam penyusunan kontraktual tambahan terpisah untuk distribusi non ekslusif versi kaya terbitan jurnal (contoh: mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan penerbitan awalnya di jurnal ini.
- Penulis diizinkan dan didorong untuk mem-posting karya mereka online (contoh: di repositori institusional atau di website mereka) sebelum dan selama proses penyerahan, karena dapat mengarahkan ke pertukaran produktif, seperti halnya sitiran yang lebih awal dan lebih hebat dari karya yang diterbitkan. (Lihat Efek Akses Terbuka).