OPTIMASI MINYAK SERAI (Cymbopogon nardus) SEBAGAI GEL PENGHARUM RUANGAN MENGGUNAKAN KARAGENAN-XANTHAN GUM DAN MINYAK NILAM SEBAGAI FIKSATIF

Authors

  • Ferdinand Paulus Ginting Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Modesta Harmoni Tarigan Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Christica I. Surbakti Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Preity Pinanta Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Michelle C.F Ginting Universitas Sumatera Utara

DOI:

https://doi.org/10.51544/jf.v12i1.6242

Abstract

Latar belakang: Tumbuhan yang digunakan sebagai pewangi yaitu tumbuhan serai wangi (Cymbopogon nardus) yang mengandung minyak atsiri. Minyak nilam merupakan bahan yang dijadikan sebagai fiksaktif agar wangi dari pengharum ruangan dapat bertahan lama.

Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mencari tahu jika minyak serai wangi dapat dijadikan pewangi ruangan dan, menentukan konsentrasi dari karagenan juga xanthan gum untuk memperoleh basis gel terbaik.

Metode: Penelitian ini dilakukan tiga tahap. Pertama basis gel dibagi dalam3 formula yaitu variasi kombinasi karagenan dan xanthan gum, F1 (1,5%:1,5%), F2 (2%:1%), F3 (2,5%:0,5%). Kedua menentukan aroma wangi minyak serai wangi dengan berbagai konsentrasi. F1 (2%), F2 (4%), F3 (6%). Ketiga menentukan konsentrasi minyak nilam sebagai fiksatif dengan variasi, F1 (0,5%), F2 (1%), F3 (1,5%). Menurut temuan penelitian, formulasi dasar gel yang ideal dengan elastisitas dan tahan terhadap degradasi terdapat pada rasio 2,5%:0,5% dari karagenan dan xanthan gum.

Hasil: Aroma minyak serai yang kuat pada konsentrasi 6% adalah konsentrasi wewangian yang optimal. Konsentrasi minyak nilam sebagai fiksatif terbaik dalam menahan wangi minyak serai wangi pada gel pengharum ruangan dalam waktu 28 hari adalah konsentrasi 1,5%.

Simpulan:  Serai wangi dapat dibuat menjadi pengharum ruangan dengan menggunakan karagenan dan xanthan gum dan minyak nilam sebagai fiksatif. Dan implikasinya kepada masyarakat dapat menambah pengetahuan kepada masyarakat  dalam produksi sediaan produksi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Bhernama, B. G. (2019). Analis karakteristik karaginan Eucheuma cottoni asal aceh jaya menggunakan pelarut alkali (KOH dan NaOH).

Humaira, Z., Suryani, & Munawarah. (2022). Pembuatan Gel Pengharum Ruangan

Menggunakan Karagenan Dan Xanthan Gum menggunakan Minyak Nilam Sebagai Fiksatif Dan Minyak Kopi Sebagai Pewangi. Jurnal RISTERA, 1(2), 44–47.

Jawaid, T., Alaseem, A. M., Khan, M. M., Mukhtar, B., Kamal, M., Anwer, R., Ahmed, S., & Alam, A. (2023). Preparation and Evaluation of Nanoemulsion of Citronella Essential Oil with Improved Antimicrobial and Anti-Cancer Properties. Antibiotics, 12(3). https://doi.org/10.3390/antibiotics12030478

Kristian, J., Zain, S., Nurjanah, S., Widyasanti, A., & Putri, H. (2016). pengaruh lama ekstraksi terhadap rendemen dan mutu minyak bunga melati putih menggunakan metode ekstraksi pelarut menguap (solvent extraction) (the effect of duration of extraction to yield and quality of jasmine oil by using solvent extraction method).Jurnal Teknotan, 10(2).

Luwitono, C. P. W. D., & Darmawan, P. (2019). Analisis Pengawet Natrium Benzoat pada Selai Stroberi Curah di Pasar Tradisional. Biomedika, 12(2), 244–250. https://doi.org/10.31001/biomedika.v12i2.533

Meilina, R., & Fhasmina. (2020). formulasi gel pengharum ruangan menggunakan karagenan dan xanthan gum menggunakan minyak kopi sebagai pewangi dan minyak nilam sebagai fiksatif formulation ofair freshener gel with carrageenan and xanthan gum as gelling agent, coffee oil as fragrance and patchoulu oil as binder. journal of healthcare technology and medicine, 6(2), 2615-109.

Prihastuti, D., & Abdassah, M. (2019). Karagenan dan Aplikasinya di Bidang Farmasetika.Farmasetika.Com(Online),4(5).https://doi.org/10.24198/farmasetika. v4i5.23066

Primadina, N. (2021). Parfum Atsiri: Manfaat dan Kelebihan vs Parfum Sintetik: Potensi Bahaya untuk Kesehatan. https://doi.org/10.15294/.v0i0.21

Rahman, A., Yulinda, R., & Sari, M. M. (2022). Pengaruh perpaduan Karagenan Dan Xanthan Gum Terhadap Kualitas Gel Pemgharum Ruangan Berbahan Baku Minyak Atsiri Kulit Limau Kuit. Jurnal Sains Dan Terapan, 1(3), 1–14.

Sulaswatty, A., Syahbana, M., Haznan, A., & Tursiloadi, S. (2019). Minyak Serai Wangi.

Susilowati, M., & Syukur, C. (2022). Karakterisasi Beberapa Aksesi Serai Wangi (Cymbopogon nardus L.) Asal Cianjur. Vegetalika, 11(4), 305.

Tuiyo, R., Moo, Z. A., Perikanan, J. B., Perikanan, F., & Kelautan, I. (2023). Kandungan karagenan dan kekuatan gel

Downloads

Published

2025-07-28