UJI AKTIVITAS ANTIDIABETES EKSTRAK ETANOL AKAR PEGAGAN (Centella asiatica (L.) Urban) TERHADAP TIKUS PUTIH JANTAN
Abstract
Diabetes melitus merupakan sindrom metabolik paling umun di seluruh dunia dengan angka kejadian 1-8%. Penyakit ini muncul ketika insulin tidak cukup di produksi atau insulin tidak dapat berfungsi dengan baik. Diabetes ditandai dengan hiperglikemik (Elevasi Kadar Glukosa Darah) yang menyebabkan berbagai gangguan metabolik jangka pendek dalam metabolisme lemak dan protein dan jangka panjang menyebabkan perubahan aliran kadar yang irreversibel.
Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Farmasi Universitas Sari Mutiara Indoneisa yang bertujuan untuk mengetahui potensi ekstrak etanol akar pegagan terhadap efek penurunan kadar glukosa darah tikus yang diinduksi aloksan. Penelitian ini menggunakan metode eksperimental meliputi penyiapan sampel, (pengumpulan sampel, identifikasi sampel, pengolahan sampel), pemeriksaan karakterisasi simplisia, skrinning fitokimia, pembuatan ekstrak, uji toleransi glukosa dan uji aktivitas antidiabetes.
Uji toleransi glukosa dalam ekstrak etanol akar pengagan terhadap tikus putih jantan. Uji aktivitas antidiabetes dibagi dalam 5 kelompok. Kelompok I (kontrol negatif) diberi Na- CMC 1%, keÂlompok II (kontrol positif) diberi Glibenklamid dosis 0,45% mg/kg bb. Kelompok III, IV dan V diberi ekstrak etanol bawang merah dengan dosis 50,100 dan 200 mg/kg bb. Kadar glukosa darah (KGD) diamati setelah diinduksi aloksan, jika terjadi KGD tikus ≥ 200 mg/dl maka tikus dianggap sudah diabetes.
Hasil analisis one way ANOVA uji Tukey HSD menunjukkan pemberian EEBM dosis 50 mg/kg bb memberikan hasil yang lebih baik terhadap penurunan kadar glukosa darah yaitu menurunkan sampai kadar rata-rata 83,6±6,87 mg/dl.