Formulasi Dan Aktivitas Kombinasi Minyak Minyak Kenanga (Cananga Odorata) Dan Minyak Kemangi (Ocimum Basilium L.) Pada Sediaan Lilin Aromaterapi

Authors

  • Christica Ilsanna Surbakti Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Sumatera Utara
  • Artha Yuliana Sianipar Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Sumatera Utara
  • Andre Prayoga Universitas Sari Mutiara Indonesia, Medan, Sumatera Utara

Keywords:

Cananga odorata, Ocimum basilium L., Lilin Aromaterapi, Minyak Atsiri.

Abstract

Formulasi dan aktivitas kombinasi minyak kenanga (Cananga odorata) dan minyak kemangi (Ocimum basilium L.) pada sediaan lilin aromaterapi. Bunga kenanga dan daun kemangi mengandung minyak atsiri yang berfungsi sebagai aromaterapi. Minyak atsiri digunakan sebagai parfum, kosmetik, dan diindustri farmasi. Penelitian ini bertujuan untuk membuat sediaan lilin aromaterapi dari minyak atsiri kenanga dan kemangi. Penelitian ini dilakukan secara eksperimental dengan membuat sediaan lilin aromaterapi dengan uji mutu lilin yang meliputi uji organoleptik yaitu warna,bentuk, dan aroma, uji waktu bakar, uji kesukaan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak adanya perubahan warna hasil pengamatan warna fisik lilin, yaitu warna putih pucat dan warna dari formula lilin ini dipengaruhi oleh minyak atsiri bunga kenanga dan daun kemangi. Hasil pengamatan aroma sediaan menunjukkan lilin aromaterapi formula 1yang dibuat beraroma khas minyak atsiri bunga kenanga dan kemangi dengan konsentrasi 5 ml, formula 2 yang dibuat beraroma khas minyak atsiri bunga kenanga dan kemangi dengan konsentrasi 10 ml, formula 3 yang dibuat beraroma khas minyak atsiri bunga kenanga dan kemangi dengan konsentrasi 15 ml, formula 4 yang dibuat beraroma khas minyak atsiri bunga kenanga 5 ml, formula 5 yang dibuat beraroma khas minyak atsiri bunga kemangi 5 ml. Waktu bakar formula 4 dan5 yang paling lama karena penambahan asam stearat, paraffin padat dan minyak atsiri yang sedikit berguna untuk meningkatkan waktu lama tahan bakar. Dapat disimpilkan bahwa lilin aromaterapi yang efektik untuk aromaterapi terdapat pada formula 3 karena kadar minyak atsirinya yang tinggi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ambar, Pratiwi. (2018). Isolasi dan Analisis Kandungan Minyak Atsiri Pada Kembang Leson. Universitas Dahlan. Yogyakarta

Anggraini, Silvia. (2020). Analisis Kualitatif Kandungan Bunga Kenanga (Cananga odorata) Secara Fitokimia dengan Menggunakan Pelarut Etanol. Universitas Islam Riau. Riau

Depkes, RI. ( 1979). Farmakope Indonesia Edisi Ketiga. Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Jakarta. Hal: 9

Depkes, RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi V-IV. Departemen Kesehatan Indonesia. Jakarta. Halaman: 534,538,541

Depkes, Ri. (2008). Material Medika Indonesia Jilid V. Dirjen Pengawasan Obat dan Makan. Jakarata. Halaman 7

Ditjen, POM. (1995). Farmakope Indonesia Edisi IV. Departemen Kesehatan Indonesia. Jakarta.

Farnsworth, N.R. (1966). Biological and Phytochemical Screening of Plant. Journal of Pharmaceutical Science. Volume 55. Number 3. Chicago Reheis Chemical Company. Halaman: 262-265

Hariana, Arief. (2013). 262 Tumbuhan Obat dan Khasiatnya. Edisi Revisi.Penebar swadaya. Jakarta. Halaman: 60,175,176

Harris, R. (2010). Tanaman Minyak Atsiri. Penebar Swadaya. Jakarta Hartati, Sri. (2011). Tanaman Hias Berkhasiat Obat. IPB. Bogor

Jumadir, Wahyuddin, dkk. (2015). Formulasi Sediaan Balsam dari Ekstak Daun Kemangi (Ocimum sanctum Linn) dan Pemanfaatannya Sebagai Obat Tradisional. Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Mega Rezky. Makassar

Kadir, Abdul. (2010). Pesona 500 Jenis Tanaman Hias Bunga. Lily Publisher. Yogyakarta. Halaman 130

Katarina, Ginting. (2019). Formulasi Sediaan Lilin Aromaterapi Sebagai Anti Nyamuk dari Minyak Atsiri Daun Sereh (Cymbopogon Nardus L., Randle). Institut Kesehatan Deli Husada. Sumatera Utara

Leonard, Devid., Dian Sari. (2018). Pengaruh Aromaterapi Lavender Terhadap Kualitas Tidur Lansia Di Wisma Cinta Kasih. STIKes Dharma Landbouw. Padang

Marina, Silalahi. (2018). Minyak atsiri pada Kemangi (Ocimum Basilicum L.). Universitas Kristen Indonesia. Jakarta

Marjoni, Riza. (2016). Dasar-Dasar Fitokimia Untuk Diploma III Farmasi. Jakarta. Halaman 22

Martiningsih, Ni, Wayan. (2017). Skrining Fitokimia dan Aktivitas Antijamur Minyak Atsiri Daun Kemangi (Ocimum sp). Jurusan kimia FMPIA UNDIKSHA.

Mursito, Bambang., Heru Prihmatoro. (2011). Tanaman Hias Berkhasiat Obat. Penebar Swadaya. Jakarta. Halaman 50

Murtie, Mey., E. Kristin ningrum. (2013). Tumbuhan Sakti. Dunia Sehat. Jakarta. Halaman 68,69-70

Prabandari, Sari., Febrianti Riski. (2017). Formulasi dan Aktivitas Kombinasi Minyak Jeruk dan Minyak Sereh pada Sediaan Lilin Aromaterapi. Politeknik Harapan Bersama. Mataram

Pujiarti, Rini. (2015). Kualitas, Komposisi Kimia, Dan Aktivitas Antioksidan Minyak Kenanga ( Cananga odorata). Fakultas Kehutanan Gajah Mada. Sleman

Rahman, Hasrul, dkk. (2019). Pelatihan Pembuatan Lilin Aromaterapi Di Pedukuhan Jangkang Lor, Sentolo, Kulonprogo. Universitas Ahmad Dahlan. DIY. Bantul

Rusli, Nirwati., Yolanda Wirayani Rante Rerung. (2018). Formulasi Sediaan Lilin Aromaterapi Sebagai Anti Nyamuk dari Minyak Atsiri Daun Nilam (Pogostemon cablin Benth) Kombinasi Minyak Atsiri Buah Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia Swingle). Politeknik Bina Husada. Kendari

Sofiani, Valentine., Rimadani Pratiwi. (2017). Pemanfaatan Minyak Atsiri pada Tanaman Sebagai Aromaterapi dalam Sediaan-sediaan Farmasi. Universitas Padjadjaran. Bandung

Soewito, M. ( 1987). Manfaat Perkarangan. Titik Terang. Jakarta. Halaman 55-56

Widyawati, Nugraheni. (2015). Cara Mudah Bertahan 29 Jenis Sayur Dalam Pot. Lyli Publisher. Edisi I. Yogyakarta.Halaman138-13.

Downloads

Published

2022-11-30