UJI AKTIVITAS EKSTRAK ETANOL DAUN BANGUN BANGUN (Plecantrus ambonicus Linn Spreng) SEDIAAN GEL SEBAGAI ANTI INFLAMASI

Authors

  • Grace Anastasia br Ginting Program Studi S1 Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Evawani Martalena Silitonga Program Studi S1 Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Nettietalia Br Brahmana Program Studi S1 Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia

Keywords:

Anti Inflamasi, Daun Bangun-bangun, Ekstrak Etanol, Gel

Abstract

Indonesia merupakan negara yang kaya akan bahan alamnya. Daun bangun-bangun mengandung saponin, flavonoida, polifenol, kalium, dan minyak atsiri 0,2% serta mengandung karvakrol, fenol, sineol. Bangun-bangun (Plecantrus amboinicus Linn Spreng) merupakan tanaman yang memiliki aktivitas sebagai antiepileptik, antimutagen, antitumor, antigenotoksik, antiklastogenisitas, antiinflamasi, diuretik, antioksidan, dan radio protektif. Salah satu strategi untuk pengembangan obat adalah penggunaan tanaman obat.  Tujuan penelitian ini adalah Ekstrak etanol daun bangun-bangun (Plecantrus amboinicus Linn Spreng) dapat diformulasikan dalam bentuk sediaan gel. Sediaan gel ekstrak etanol daun bangun- bangun (Plecantrus amobinicus Linn Spreng) mempunyai aktivitas sebagai antiinflamasi. Metode penelitian yang dilakukan dalam penelitian ini adalah metode eksperimental prametik. Data dianalisis dengan menggunakan program SPSS (Statistical Product and Service Solution). Penelitian dilakukan di Laboratorium Farmasetika Universitas Sari Mutiara Indonesia dan Laboratorium Farmakologi Universitas Sumatera Utara. Hasil penelitian Kelompok uji yang diberikan ekstrak etanol daun bangun-bangun (EEDBB) konsentrasi 5%;10% dan 15% memiliki perbedaan hasil. Adapun hasil pengujian yang telah dilakukan adalah sebagai berikut: Kelompok konsentrasi 5% pada menit 30 hingga menit ke 390 menit menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang signifikan dengan kelompok Blanko (p>0,05), begitu jugan dengn kelompok Basis Gel Voltaren (p>0,05), kelompok Konsentrasi Ekstrak Etanol Daun Bangun-bangun pada konsentrasi 5% juga tidak menunjukkan perbedaan yang signifikan dengan konsentrasi EEDBB 10% dan 15 % dengan (p>0,05). Inhibisi radang pada kelompok voltaren, EDBB 5%,EDBB10% dan EDBB15% mulai menit ke-210 hingga menit ke-390. Kelompok voltaren memiliki persen radang yang lebih besar diikuti kelompok EDBB konsentrasi 5%, EDBB 10% dan EDBB 15%. Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol daun bangun-bangun (Plecantrus amboinicus Linn Spreng dapat di formulasikan dalam sediaan Gel. Ekstrak etanol daun bangun-bangun (Plecantrus amboinicus Linn Spreng memiliki aktivitas sebagai antiinflamasi dimana Ekstrak Etanol Daun Bangun bangun pada kelompok EEDBB konsentrasi 5% pada menit ke-30 hingga menit ke-390 sudah memiliki aktifitas antiinflamasi.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Allen, L.V., Popovich, N.G., and Ansel, H.C., 2002, Ansel’s Pharmaceutical Dosage Forms and Drug Delivery Systems, 9th ed., Lippincott Williams and Wilkins, Philadelphia, pp. 157-158, 478.

Departemen Kesehatan RI, 1989, Materia Medika Indonesia, jilid V, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 343-347.

Departemen Kesehatan RI, 2000, Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan Direktorat Pengawasan Obat Tradisional, Jakarta, pp. 5, 10.

Direktorat Jenderal Pengawasan Obat dan Makanan RI, 1995, Farmakope Indonesia, jilid IV, Departemen Kesehatan Republik Indonesia, Jakarta, pp. 7-8, 175.

Juhaeni, F. W., Mariana Y., dan Rusmawan I. (1990). Efek Antiinflamasi Jahe ( Zingiber offinale. Rosc ) Terhadap Radang Buatan Pada Tikus Putih. Majalah Farmakologi dan Terapi Indonesia. Hal. 9-

Kohli, K., Ali J., Ansari M. J., and Raheman Z. (2005). Curcumin : A Natural Antiinflamatory Agent, in Indian Journal Of Farmacology. New Delhi : Jarnia Hamdard University. Pages. 141- 142

Lulmann, H., Klaus M ., Albercht Z., and Detlef B. (2000). Color Atlas of Pharmacology. Second Edition. New York : Thieme. Pages. 116,

Mycek, Mary J., Harvey R.A., dan Champe P. C.(2001) Farmakologi Ulasan Bergambar ,Ed. 2. Jakarta: Widya Medika. Hal. 404

Sylvia, P. A., dan Lorraine M. W. (1994). Fisiologi Proses- proses Penyakit.

Penerjemah : Peter Anugrah. Edisi 4. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. Hal. 37

The United States Pharmacopoeia, The National Formulary. ( 2003 ). USP 26, NF 21. Volume I. Canada : U. S. Pharmacopoeial Convention Inc. Page. 595

Tjay, T. H., dan Kirana Raharja. (2002). Obat- obat Penting Khasiat, Penggunaan, dan Efek- Efek Sampingnya. Edisi Kelima. Jakarta : Penerbit PT Elex Media Komputindo Gramedia. Hal. 29, 308.

Tjitrosoepomo, Gembong. (1991). Taksonomi Tumbuhan ( Spermatophyta ). Cetakan Ketiga. UGM Press. Yogyakarta. Hal 443.

Trihendradi, C. (2005). Step By Step SPSS 13 Analisis Data Statistik.Yogyakarta: Penerbit Andi. Hal. 155- 158

WHO. (1999). Monograph on Selected Medical Plants. Volume 1. Genewa : WHO Library Cataloguing in Publication Data. Page 118

Winarto, W. P. (2004). Khasiat dan manfaat dari tanaman pacar air (Impatiens balsamina L.). Agromedia Pustaka. Jakarta.

Widiyastuti Siswanto, 2004. Penanganan Hasil Panen Tanaman Obat Komersial

Downloads

Published

2020-11-19

Most read articles by the same author(s)