FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT DARI SARI BUAH TOMAT (Solanum lycopersicum L.)

Authors

  • Manuppak Irianto Tampubolon Program Studi S1 Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Suharyanisa Program Studi S1 Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Yenni Gustiani Tarigan Program Studi S1 Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia

Keywords:

formulasi, sabun padat, sari buah tomat, kelembapan kulit

Abstract

Tomat (Solanum lycopersicum L.) merupakan salah satu bahan pangan dengan kandungan antioksidan yang cukup tinggi yaitu likopen, polifenol dan vitamin C. Antioksidan dapat melindungi tubuh manusia memperbaiki kerusakan akibat senyawa oksigen reaktif dan radikal bebas lain. Senyawa oksigen reaktif yang memicu stres oksidatif di kulit dapat menyebabkan kanker, penuaan, peradangan, dan kerusakan sel-sel kulit, oleh karena itu tomat dapat digunakan untuk produk kebersihan dan kecantikan seperti sabun mandi. Tujuan penelitian ini ialah untuk memformulasikan sari buah tomat dalam bentuk sediaan sabun padat menguji efektivitas dalam melembapkan kulit, dan menguji kualitas mutu sabun berdasarkan Standar Nasional Indonesia. Penelitian dilakukan secara eksperimental, meliputi perolehan sampel, identifikasi sampel, pembuatan sari buah tomat dengan menggunakan juicer. Pembuatan sabun padat dimulai dari formula blanko (F0) dan penambahan konsentrasi simplisia 5% (F1), 10% (F2), dan 15% (F3). Pemeriksaan stabilitas fisik sediaan meliputi pengujian iritasi, dan hedonik terhadap sukarelawan, dan uji kelembapan kulit. Pemeriksaan kualitas sabun padat berdasarkan Standar Nasional Indonesia yaitu pH, ketinggian busa, kadar alkali bebas dan asam lemak bebas. Hasil yang didapatkan ialah sari buah tomat dapat diformulasikan menjadi sediaan sabun padat yang tidak mengiritasi kulit sukarelawan. Sabun dengan konsentrasi eksfolian 15% (F3) memberikan efektivitas melembapkan kulit terbaik yaitu kadar air meningkat 40,80%. Sabun padat memenuhi Standar Nasional Indonesia yaitu: pH 9,61-9,83, busa yang stabil, kadar alkali bebas 0,08% serta asam lemak bebas 0,765%. Sediaan sabun padat yang mengandung sari buah tomat dengan konsentrasi 15% menunjukkan efektivitas dalam melembapkan kulit yang paling baik dan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Agustina, L., Yulianti, M., Shoviantari, F., & Sabban, I. F. (2018). Formulasi dan Evaluasi Sabun Mandi Cair dengan Ekstrak Tomat (Solanum Lycopersicum L.) sebagai Antioksidan. Jurnal Wiyata: Penelitian Sains dan Kesehatan, 4(2), 104-110.

Astuti (2018). Formulasi Sediaan Sabun Mandi Cair Dari Sari Buah Strawberry (Fragaria Sp.). Diploma thesis, Institut Kesehatan Helvetia.

Badan Standardisasi Nasional. (1994). Standar Mutu Sabun Mandi Padat SNI 06-3532-1994. Departemen Perindustrian Nasional, Jakarta.

Badan Standardisasi Nasional. (2016). Standar Mutu Sabun Mandi Padat SNI 06- 3532-2016. Departemen Perindustrian Nasional, Jakarta.

Cahyono, B. (2016). Teknik Budidaya Tomat Unggul Secara Organik dan Anorganik. Pustaka Mina, ed., Jakarta.

Departemen Kesehatan Republik Indonesia. (1979). Farmakope Indonesia. Edisi III. Jakarta.

Dewi, P., & Jumini, J. (2012). Pertumbuhan dan Hasil Dua Varietas Tomat Akibat Perlakuan Jenis Pupuk. Jurnal Floratek, 7(1), 76-84.

Dyartanti, E. R., Cristie, N. A., & Fawzi, I. (2014). Pengaruh Penambahan Minyak Sawit Pada Karakteristik Sabun Transparan. EKUILIBRIUM, 13(2), 41-44.

Eveline, E., Siregar, T. M., & Sanny, S. (2014). Studi Aktivitas Antioksidan Pada Tomat (Lycopersicon esculentum) Konvensional Dan Organik Selama Penyimpanan. Prosiding SNST Fakultas Teknik, Volume 1 No. 1.

Fitriani, E. (2012). Untung Berlipat Budidaya Tomat Di Berbagai Media Tanam. Yogyakarta.

Harris, M. 2015. Pengaruh Kolagen Tulang Ikan Air Tawar Yang Berbeda Terhadap Karakteristik Fisik dan Kimia Sabun Mandi Padat. Jurnal Pengetahuan & Biotek Hasil. 5(1):17.

Hasibuan, R., Adventi, F., & Rtg, R. P. (2019). Pengaruh Suhu Reaksi, Kecepatan Pengadukan Dan Waktu Reaksi Pada Pembuatan Sabun Padat Dari Minyak Kelapa (Cocos nucifera L.). Jurnal Teknik Kimia USU, 8(1), 11-17.

Isyulistia, I. (2015). Pembuatan sabun padat dari virgin coconut oil dengan ekstrak kulit durian (Durio zibethinus Murr). Doctoral dissertation. UIN Sunan Gunung Djati, Bandung.

Kalangi, S. J. (2013). Histofisiologi kulit. JURNAL BIOMEDIK: JBM, 5(3).

Ketaren. 1986. Penghantar Teknologi Minyak dan Lemak Pangan. 1st Ed, 30-60. Universitas Indonesia, Jakarta.

Kusumaningrum, A. A., & Widayati, R. I. (2017). Efektivitas Macadamia Oil 10% dalam Pelembab pada Kulit Kering. Doctoral dissertation. Faculty of Medicine.

Lengkong, E. M., Leke, J. R., Tangkau, L., & Sane, S. (2015). Substitusi sebagian ransum dengan tepung tomat merah (Solanum lycopersicum l) terhadap penampilan produksi ayam ras petelur. ZOOTEC, 35(2), 247-257.

Octora, D. D., Situmorang, Y., & Marbun, R. A. T. (2020). FORMULASI SEDIAAN SABUN MANDI PADAT EKSTRAK ETANOL BONGGOL NANAS (Ananas cosmosus L.) UNTUK KELEMBAPAN KULIT. Jurnal Farmasimed (Jfm), 2(2), 77-84.

Oresajo, C., Pillai, S., Manco, M., Yatskayer, M. and McDaniel, D. (2012), Antioxidant formulations and efficacy tests. Dermatol Ther. Volume 25; Hal 252-259.

Pearce, E.C. (2009). Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. PT Gramedia Pustaka Utama. Jakarta.

Rita, W. S., Vinapriliani, N. P. E., & Gunawan, I. W. G. (2018). Formulasi Sediaan Sabun Padat Minyak Atsiri Serai Dapur (Cymbopogon citratus DC.) Sebagai Antibakteri terhadap Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Cakra Kimia, 6(2), 152-160.

Sameng, M., & Munawaroh, R. (2013). Formulasi sediaan sabun padat sari beras (Oryza sativa) sebagai antibakteri terhadap Staphylococcus epidermidis. Doctoral dissertation. Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Simpson, M.G. (2006). Plant Systematics. Elsevier Inc. Canada.

Sukeksi, L., Sianturi, M., & Setiawan, L. (2018). Pembuatan sabun transparan berbasis minyak kelapa dengan penambahan ekstrak buah mengkudu (Morinda citrifolia) sebagai bahan antioksidan. Jurnal Teknik Kimia USU, 7(2), 33-39.

Syakur, A. (2012). Pendekatan satuan panas (heat unit) untuk penentuan fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman tomat di dalam rumah tanaman (greenhouse). Agroland: Jurnal Ilmu-ilmu Pertanian, 19(2).

Wasitaatmadja, S. M. (1997). Penuntun ilmu kosmetik medik. Jakarta: Penerbit Universitas Indonesia, 3, 58-59.

Widyasanti, A., Nugraha, D., & Rohdiana, D. (2017). Pembuatan Sabun Padat Transparan Berbasis Bahan Minyak Jarak (Castor Oil) Dengan Penambahan Bahan Aktif Teh Putih (Camellia sinensis). Jurnal Ilmu-Ilmu Pertanian, 1(2).

Wijana, S., Arif, H., dan Nur, H. 2005. Teknologi Pangan: Mengolah Minyak Goreng Bekas. Penerbit Trubus Agrisarana, Surabaya.

Zulkifli, M., & Estiasih, T. (2014). Sabun Dari Distilat Asam Lemak Minyak Sawit: Kajian Pustaka [In Press Oktober 2014]. Jurnal Pangan dan Agroindustri, 2(4), 170-177.

Downloads

Published

2019-12-08