MENGHITUNG KOLONI EKSTRAK ETANOL TEH CELUP DAUN GAMBIR (Uncaria gambir ROXB) PADA AIR HANGAT DAN AIR MENDIDIH TERHADAP MEDIA PDA DAN PCA

Authors

  • Karnirius Harefa Program Studi S1 Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Evawani Martalena Silitonga Program Studi S1 Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia
  • Kesaktian Manurung Program Studi S1 Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia

Keywords:

menghitung koloni, Uncaria gambir roxb, PCA, PDA

Abstract

Teh celup merupakan teh yang dikemas didalam kantong (kertas saring) untuk sekali hidangan dengan mencelupkannya kedalam air panas, dimana penggunaan teh celup sangat mudah dan praktis sehingga digemari oleh masyarakat. Salah satu tanaman herbal yang dapat dijadikan teh yaitu daun gambir. Teh gambir mampu menurunkan resiko penyakit  jantung koroner, mencegah dan mengontrol pertumbuhan kanker, mencegah sakit gigi, peningkat masa tulang, serta efek antidiabetes peneliti tertarik untuk menghitung jumlah koloni ekstrak etanol dari bagian tanaman gambir ( uncaria Gambir Roxb) dengan menggunakan media PCA dan PDA yang diharapkan dapat menjadi sumber informasi pengembangan the herbal celup yang efektif dapat digunakan ekstrak tersebut. Jenis penelitian ini merupakan penelitian eksperimental yang bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan jumlah koloni pada  air mendidih dan air panas teh celup daun gambir dengan metode maserasi,skrining fitokimia terhadap simplisia, penghiungan jumlah koloni pada media PCA dan PDA.Hasil Perhitungan koloni pada ekstrak teh celup air mendidih dan air hangat daun gambir dapat mengalami pertumbuhan koloni dengan Media PDA dan PCA. Yang merupakan hasil  uji koloni pada Air Hangat terhadap media PCA dan PDA dapat terbentuk jumlah koloni yang baik yaitu pada Air Hangat yang Menggunakan Media PCA memiliki jumlah koloni 71 dan Air Hangat Yang menggunakan media PDA memiliki jumlah koloni 69,6.

Downloads

Download data is not yet available.

References

Ariana, M., dan Eleftheria M (2017) Antibiotic Resistance and Infection Control:Physicians Aspects and Beliefs. Journal Antimicroba Agents. 3: Hal. 139.

Compean, K.L., dan Ynalvez, R.A. (2014). Antimicrobial Activity of Plant Secondary Metabolites: A Review. Research Journal of Medicinal Plants. 8: Hal. 204-213.

Cowan, M.M. (1999). Plant Products as Antimicrobial Agent. Clinial Microbiology Review. 12(4): Hal. 564.

Depkes, RI. (1995). Farmakope Indonesia. Edisi IV. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal. 840.

Depkes, RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid Keenam. Jakarta: Departemen Kesehatan Republik Indonesia. Hal. 297-337.

Dwidjoseputro. (1990). Dasar-Dasar Mikrobiologi. Jakarta: Djambatan. Hal. 50.Farnsworth, N.R. 1966. Biological and phytochemical screening of plants. Journal of Pharmaceutical Science. 55(3): 258-264.

Gibson, J.M. (1996) Mikrobiologi dan Patologi Modern. Jakarta; Penerbit Buku

Kedokteran EGC. Hal. 60.

Lay, B.W., dan Sugiyo, H. (1994). Analisis Mikroba di Laboratorium. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Hal. 34, 61-67,72-73

Milind P, Dev C. Orange: range of benefits. International Research Journal of

Pharmacy. 2012; 3 (7): 59-63.Merck. (2005). Merck Microbiology Manual. Edisi keduabelas. Berlin: Merck. Hal. 370-371.Naharsari, Nur Dyah. 2007. Bercocok Tanam Jeruk. Jakarta : Azka Mulia Media

Nursidika, P., Saptarini, O., dan Rafiqua, N. (2014). Aktivitas Antimikroba Fraksi

Etanol Buah Pinang (Areca catechu L.) pada Bakteri Methicilin Resistant

Staphylococcus Aureus. MKB. 46(2): Hal. 95.…

Rukmana, H.R., Yudirachman, H.H. 2016. Farm bigbook : budi daya & pascapanen tanaman obat unggulan. Edisi I. Yogyakarta : Lily Publisher. Halaman 2.

Setiabudy, R. (2007). Pengantar Antimikroba dalam Farmakologi dan Terapi. Jakarta: FK UI. Hal. 585

Silva, O., Santana, E.F., Saraiva, A.M., Coutinho, F.N., Castro, R.H., Pisciottano,

M.N., Amonim, E.L., dan Albuquerque, U.P. (2013). Which Approach Is More Effective in the Selection of Plants with Antimicrobial Activity?. Hindawi Publishing Corporation. 2013. Hal. 3.

Sulistyaningsih, Firmansyah, dan Tjitraresmi, A. (2016). Uji Aktivitas Ekstrak Etanol Bayam Duri (Amaranthus spinosus) Terhadap Staphylococcus aureus dan Pseudomonas aeruginosa dengan Metode Difusi Agar. Farmaka. 14(1). Hal. 2.

Suntar, i., Khan, H., Patel, S., Celano, R. 2018. An overview on Citrus aurantium L,: its functions as food ingredient and therapeutic agent. Oxidative medicine and cellular longevity, 2018 : article ID 7864269.

WHO. (2013). Antibiotic Resistance Threats in the United States. USA: US Department of Health and Human Services. USA: World Health Organization. Hal. 13.

Downloads

Published

2019-12-08