ANALISIS PERBEDAAN FAKTOR-FAKTOR PADA KEJANG DEMAM PERTAMA DENGAN KEJANG DEMAM BERULANG PADA BALITA

Main Article Content

Pasti Kurnia
Lina Dewi Anggraeni

Abstract

Kejang demam merupakan penyakit yang cukup sering dijumpai pada balita. Setengah dari kejadian kejang demam terjadi kejang demam berulang, hal ini terjadi karena perkembangan otak anak masih belum cukup optimal dalam melakukan pertahanan diri terhadap adanya demam, sehingga terjadi bangkitan kejang demam, sehingga orang tua seringkali panik menghadapi peristiwa kejang demam. Penelitian ini menggunakan desain survey quisioner dengan pendekatan cross sectional di Rumah Sakit X Jakarta dengan menggunakan data sekunder dari medical record 2008 – November 2014, berjumlah 161 responden, dengan cara total sampling, responden kelompok pasien kejang demam pertama berjumlah 107(66,5%), dan responden kelompok pasien kejang demam berulang berjumlah 54 (33,5%). Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui perbedaan faktor faktor pada kejang demam pertama dengan kejang demam berulang. Faktor yang diteliti diantaranya; usia, jenis kelamin, suhu tubuh, durasi demam, diagnosa penyerta dan jenis kejanng demam. Hasil uji independent Mann Whitney adalah pada faktor usia sebesar 0.000 (p<0.05) dan faktor suhu 0.011 (p<0.05), artinya ada perbedaan makna faktor suhu dan usia pada kejang demam pertama dengan kejang demam berulang.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Kurnia, P., & Anggraeni, L. D. (2017). ANALISIS PERBEDAAN FAKTOR-FAKTOR PADA KEJANG DEMAM PERTAMA DENGAN KEJANG DEMAM BERULANG PADA BALITA. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP, 2(2), 35–41. Retrieved from http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/Kesehatan_Masyarakat/article/view/612
Section
Artikel