Hubungan Frekuensi Konsumsi Teh Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III

Main Article Content

Asti Andriyani
Dewi Susilowati

Abstract

Anemia dapat terjadi pada masa kehamilan dimana ibu hamil memiliki kadar hemoglobin <11 gr/dL. Ibu hamil rentan terjadi anemia terutama pada trimester III. Salah satu faktor penyebab anemia adalah konsumsi teh pada masa kehamilan. Teh mengandung tanin yang dapat menggangu penyerapan besi. Dampak anemia pada kehamilan salah satunya dapat menyebabkan terjadinya perdarahan pada ibu hamil. Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui hubungan frekuensi konsumsi teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil Trimester III. Jenis penelitian ini observasional analitik dengan metode cross sectional. Sampel dalam penelitian ini adalah ibu hamil trimester III dengan tehnik Accidental sampling responden berjumlah 43 responden. Alat ukur yang digunakan adalah kuesioner Semi Quantitative-Food Frequency Questionnaire (SQ-FFQ). Data yang diperoleh dianalisis dengan uji koefisien kontingensi pada taraf signifikasi 5%. Hasil penelitian didapatkan p-value 0,024 (P-value <0,05) sehingga dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara frekuensi konsumsi teh dengan kejadian anemia pada ibu hamil trimester III. Kesimpulan dalam penelitian ini terdapat konsumsi teh pada ibu hamil trimester III dapat menyebabkan terjadinya anemia pada kehamilan.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Andriyani, A., & Susilowati, D. (2022). Hubungan Frekuensi Konsumsi Teh Dengan Kejadian Anemia Pada Ibu Hamil Trimester III. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP, 7(2), 98–103. https://doi.org/10.51544/jkmlh.v7i2.3447
Section
Artikel

References

Abrori, Hutagalung, K. and Marlenywati (2015) ‘Faktor anemia ibu hamil di Puskesmas Putussibau Selatan’, Jurnal Vokasi Kesehatan, Volume 1 Nomor 4, 1(4), pp. 99–104.

Afriyanti, D. (2020) ‘Faktor Risiko Yang Berhubungan Dengan Kejadian Anemia’, Menara Ilmu, 14(01), pp. 6–23.

Almatsier, S. (2011). Prinsip Dasar Ilmu Gizi. Jakarta: Gramedia.

Arisman. (2009). Gizi Dalam Daur Kehidupan. Jakarta: EGC.

Besral, B., Meilianingsih, L. and Sahar, J. (2010) ‘The Effect of Drinking Tea to the Anemia among Elderly in Bandung’, Makara Journal of Health Research, 11(1). doi: 10.7454/msk.v11i1.233.

Chacko, S. M. et al. (2010) ‘Beneficial effects of green tea: A literature review’, Chinese Medicine, 5, pp. 1–9. doi: 10.1186/1749-8546-5-13.

Chandra, F., Junita, D. D. and Fatmawati, T. Y. (2019) ‘Tingkat Pendidikan dan Pengetahuan Ibu Hamil dengan Status Anemia’, Jurnal Ilmiah Ilmu Keperawatan Indonesia, 9(04), pp. 653–659. doi: 10.33221/jiiki.v9i04.398.

Chowdhury, S. and Chakraborty, P. pratim (2017) ‘Prospective study on prevalence of anemia of pregnant women’, Journal of Family Medicine and Primary Care, 6(2), pp. 169–170. doi: 10.4103/jfmpc.jfmpc.

Delimont, N. M., Haub, M. D. and Lindshield, B. L. (2017) ‘The impact of tannin consumption on iron bioavailability and status: A narrative review’, Current Developments in Nutrition, 1(2), pp. 1–12. doi: 10.3945/cdn.116.000042.

Fan, F. S. (2016) ‘Iron deficiency anemia due to excessive green tea drinking’, Clinical Case Reports, 4(11), pp. 1053–1056. doi: 10.1002/ccr3.707.

Garzon, S. et al. (2020) ‘Iron deficiency anemia in pregnancy: Novel approaches for an old problem’, Oman Medical Journal, 35(5), pp. 1–9. doi: 10.5001/omj.2020.108.

Grover1, K. et al. (2020) ‘Prevalence of anaemia and its association with dietary habits among pregnant women in the urban area of Haryana’, Journal of Family Medicine and Primary Care, 9(2), pp. 783–787. doi: 10.4103/jfmpc.jfmpc.

Lisisina, N. and Rachmiyani, I. (2020) ‘Hubungan antara kebiasaan minum teh dengan anemia pada wanita hamil’, Jurnal Biomedika dan Kesehatan, 4(2), pp. 65–69. doi: 10.18051/jbiomedkes.2021.v4.65-69.

Machmud, P. B., Hatma, R. D. and Syafiq, A. (2019) ‘KONSUMSI TEH DAN ANEMIA DEFISIENSI BESI PADA WANITA HAMIL DI KABUPATEN BOGOR , INDONESIA Tea Consumption and Iron-Deficiency Anemia among Pregnant Woman in Bogor District , Indonesia’, Mgmi, 10(2), pp. 91–100.

Manuaba. (2010). Ilmu Kebidanan Penyakit Kandungan dan KB. Jakarta: EGC.

Ngimbudzi, E. B., Massawe, S. N. and Sunguya, B. F. (2021) ‘The Burden of Anemia in Pregnancy Among Women Attending the Antenatal Clinics in Mkuranga District, Tanzania’, Frontiers in Public Health, 9(December), pp. 1–9. doi: 10.3389/fpubh.2021.724562.

Prasanth, M. I. et al. (2019) ‘A review of the role of green tea (camellia sinensis) in antiphotoaging, stress resistance, neuroprotection, and autophagy’, Nutrients, 11(2). doi: 10.3390/nu11020474.

Proverawati, A. (2013). Anemia dan Anemia Kehamilan. Yogyakarta: Nuha Medika.

Saifuddin, AB. (2009). Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan Neonatal. Jkarta : EGC.

Shi, H. et al. (2022) ‘Severity of Anemia during Pregnancy and Adverse Maternal and Fetal Outcomes’, JAMA Network Open, 5(2), pp. 1–13. doi: 10.1001/jamanetworkopen.2021.47046.

Stephen, G. et al. (2018) ‘Anaemia in Pregnancy: Prevalence, Risk Factors, and Adverse Perinatal Outcomes in Northern Tanzania’, Anemia, 2018. doi: 10.1155/2018/1846280.

Teshome, M. S., Meskel, D. H. and Wondafrash, B. (2020) ‘Determinants of anemia among pregnant women attending antenatal care clinic at public health facilities in kacha birra district, southern ethiopia’, Journal of Multidisciplinary Healthcare, 13, pp. 1007–1015. doi: 10.2147/JMDH.S259882.

Thankachan, P. et al. (2008) ‘Iron absorption in young Indian women: The interaction of iron status with the influence of tea and ascorbic acid1-3’, American Journal of Clinical Nutrition, 87(4), pp. 881–886. doi: 10.1093/ajcn/87.4.881.