INSPEKSI SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DI PERUMAHAN TAMAN SURYA AGUNG, WAGE, TAMAN, SIDOARJO

Main Article Content

Jesika Margareta
Dhanti Prima D
Theresia Adriana E.D.W
Rizky Puspitarini

Abstract

A house is a basic human need both as a place to live and as an investment asset.  A healthy house is one of the means to achieve optimal health. The realization of public health in a housing is determined by the location, quality of environmental health infrastructure. The purpose of this research is to inspect and assess the quality of environmental sanitation in the Taman Surya Agung Sidoarjo housing estate, with reference Kepmenkes RI No. 829/1999 on Housing Health Requirements, SNI 03-1733-2004 on environmental management procedures, and Permenkes No. 3/2014 on Community-Based Total Sanitation. The research method is descriptive analytic by conducting direct observations and interviews in the field at three houses located in Taman Surya Agung Housing. The instrument used is an environmental health inspection form.  The results showed that there were several variables that did not meet the requirements for the housing variable, house components, occupant behavior and house sanitation, but of all the houses inspected, they were categorized as healthy houses with an average value of 88.5%.  The conclusion of this study is the residential and residential environment in Taman Surya Agung Sidoarjo Housing is categorized as a healthy environment.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Margareta, J., D, D. P., E.D.W, T. A., & Puspitarini, R. (2022). INSPEKSI SANITASI LINGKUNGAN PERUMAHAN DI PERUMAHAN TAMAN SURYA AGUNG, WAGE, TAMAN, SIDOARJO. JURNAL KESEHATAN MASYARAKAT DAN LINGKUNGAN HIDUP, 7(1), 33–43. https://doi.org/10.51544/jkmlh.v7i1.2513
Section
Artikel

References

Presiden Republik Indonesia, Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan Dan Permukiman Dengan. 1992.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia, “KEPMENKES RI Nomor/829/MENKES/SK/VII/1999 tentang Persyaratan Kesehatan Perumahan,” Jakarta, 1999. [Online].

Notoatmodjo, S. (2003). ‘Sanitasi lingkungan’, Sanitasi Lingkungan, (1), pp. 45–54.

D. Kusumawati, Suhartono, and Nikie. A. Y. D. “Hubungan Kondisi Lingkungan Fisik Rumah dan Perilaku Anggota Keluarga Dengan Kejadian Pneumonia Pada Balita (Studi Kasus di Wilayah Kerja Puskesmas Magelang Selatan Kota Magelang)” [Online]. Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2015;3(3):675-697. https://doi.org/10.14710/jkm.v3i3.12634.

Buhungo RA. “Faktor Perilaku Kesehatan Masyarakat dan Kondisi Lingkungan Rumah Dengan Kejadian Malaria” [Online].Jurnal Health and Sport. 2012 ;5(2). Available: https://ejurnal.ung.ac.id/index.php/JHS/article/view/861

Prasetyawati ND, Gravitiani E, Sunarto, and Sudaryanto S. “Analisis Kondisi Sanitasi Permukiman di Kota Yogyakarta Tahun 2015 ( Analysis of Settlement of Sanitation Conditions in Yogyakarta 2015 )” [Online]. Jurnal EKOSAINS. 2018;10(3):29-36. Available: https://jurnal.uns.ac.id/ekosains/article/view/29950

Badan Standarisasi Nasional. “Tata cara perencanaan lingkungan perumahan di perkotaan.” 2004.

Menteri Kesehatan Republik Indonesia. “PERMENKES RI No 1077/MENKES/PER/2011 tentang Pedoman Penyehatan Udara dalam Ruang Rumah”. Jakarta, 2011.

Menteri Kesehatan RI. “PERMENKES RI no 3 Tahun 2014 tentang Sanitasi Total Berbasis Masyarakat”. Jakarta, 2014.

Sari M, et al. Kesehatan Lingkungan Perumahan. Bukittinggi: Yayasan Kita Menulis, 2020. [Online]. Available: http://repositori.uin-alauddin.ac.id/19812/1/2020_Book

Fadrina S, Marsaulina I, and Nurmaini. “Hubungan Menggantung Pakaian dan Memasang Kawat Kasa Dengan Kejadian Demam Berdarah Dengue Di Kabupaten Langkat” [Online].Jurnal Health Sains. 2021;2(2):402-409. https://doi.org/10.46799/jhs.v2i3.127.

Hasani SA, Andriani R, and Hudayah N. “Hubungan Faktor Host dan Lingkungan dengan Kejadian TB Paru di Wilayah Kerja Puskesmas” [Online].KAMPURUI Jurnal Kesehatan Masyarakat. 2020;2(1):7-14. https://doi.org/10.55340/kjkm.v2i1.136.

Bintoro, B. R. T. “Hubungan Antara Sanitasi Lingkungan dengan Kejadian Diare pada Balita di Kecamatan Jatipuro Kabupaten Karanganyar [Skripsi]”. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta; 2010. Available: https://onesearch.id/Record/IOS2728.9271

Miswan, S. Ramlah, and R. Rasyid. “Hubungan Sanitasi Lingkungan dengan Penyakit Diare pada Masyarakat di Desa Tumpapa Indah Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutong Provinsi Sulawesi Tengah [Online].” UNM Environmental Jurnal. 2018;1(1):33–38. https://doi.org/10.26858/uej.v1i2.8061.

Ikhwan Z. “Faktor Individu Dan Keadaan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL) Rumah Tangga dengan Kejadian Diare Di Rt 01 Rw 09 Kelurahan Sei Jang Kecamatan Bukit Bestari Kota Tanjungpinang [Online]” Jurnal Kesehatan Lingkungan. 2013;4;416-419. http://dx.doi.org/10.26630/jk.v4i2.

Azmi, Sakung J, and Yusuf H. “Hubungan Sanitasi Lingkungan Dengan Kejadian Diare pada Anak Balita di Wilayah Kerja Puskesmas Bambaira Kabupaten Pasangkayu [Online]” Jurnal Kolaboratif Sains. 2018;1(1): 313–322. https://doi.org/10.56338/jks.v1i1.363.