ANALISIS KADAR BESI (Fe) PADA AIR SUMUR GALI PENDUDUK WILAYAH KOMPLEKS RAHAYU KELURAHAN MABAR HILIR KECAMATAN MEDAN DELI KOTA MEDAN

Main Article Content

Maniur Arianto Siahaan

Abstract

Kadar besi adalah metel berwarna putih keperakan liat dan dapat dibentuk . dialam didapat sebagai hematit. Didalam air minum Fe menimbulkan rasa, warna (kuning), pengendapan pada dinding pipa, pertumbuhan bakteri besi, dan kekeruhan. Besi dibutuhkan oleh tubuh dalam pembentuk hemaglobin. Banyaknya Fe dalam tubuh dikendalikan pada fase absorbsi. Tubuh manusia  tidak dapat mengexkresikan Fe karenanya  mereka yang serinng mendapat transfusi darah, warna kulitnya menjadi hitam karena  akumulasi Fe. Sekalipun Fe itu diperlukan oleh tubuh, tetapi dalam dosis besar dapat merusak dinding usus, dan menurunya fungsi paru-paru. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui ada tidaknya kadar besi  (Fe) pada air sumur gali. Penelitian ini menggunakan metode Spektrofotometer Serapan Atom (SSA). Sampel ini diambil dari penduduk komplek Rahayu Jalan Mangaan IV Lingkungan III Mabar Hilir Medan dan penelitian ini dilakukan di Laboratorium Kesehatan Daerah Provinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian ini 14-16 Agustus 2018. Dari hasil penelitian terdapat dengan jumlah hasil , 1,64 mg/L , 5,835  mg/L , 2,98  mg/L, 2,4 mg/L, 3,195 mg/L, Maka dari 5 sampel tidak memenuhi syarat standart kualitas air bersih. Izin Permenkes R.I.No.416/MENKES/PER/IX/1990.


Abstract : Iron is a silvery white metel and can be formed. natural is obtained as hematite. In drinking water Fe causes taste, color (yellow), precipitation on the pipe wall, growth of iron bacteria, and turbidity. Iron is needed by the body in forming hemaglobin. The amount of Fe in the body is controlled in the absorption phase. The human body cannot excrete Fe, hence those who often get blood transfusions, their skin color becomes black due to the accumulation of Fe. Even though Fe is needed by the body, but in large doses can damage the intestinal wall, and reduce lung function. The purpose of this study was to determine the presence or absence of iron (Fe) levels in the dug well water of Rahayu. This study uses the atomic absorption spectrophotometer method (AAS). This sample was taken from the residents of the Rahayu Complex Road Mangaan IV Neighborhood III Mabar downstream field and this study was conducted at the Regional Health Laboratory of North Sumatera Province. The time of this study was 14-16 August 2018.. From the research results there were a number of results, 1, 64 mg / L, 5,835 mg / L, 2.98 mg / L, 2.4 mg / L, 3,195 mg / L, So from the 5 samples do not meet the standard requirements for clean water quality. Permit of the Minister of Health R.I.No.416 / MENKES / PER / IX / 1990.


Keywords : Fe Content, Dug Well Water, AAS..

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles