ANALISIS PERBANDINGAN KADAR LOGAM CADMIUM PADA PEROKOK AKTIF DAN PEROKOK PASIF DI DESA UJUNG BANDAR KECAMATAN BARUS JAHE KABUPATEN KARO

Main Article Content

Nova Florentina Ambarwati
Eka Margaretha Sinaga
Tiara Rajagukguk

Abstract

Merokok adalah kegiatan yang akrab bagi kita dalam kehidupan sehari-hari. Asap rokok yang disebabkan oleh perokok aktif dapat membahayakan kesehatan para perokok itu sendiri dan perokok pasif. Cadmium (Cd) adalah salah satu senyawa logam yang terkandung dalam tembakau, semakin tinggi tingkat dan semakin lama paparan, semakin besar efek toksik yang akan diberikan. Kadmium logam (Cd) dapat menyebabkan gangguan dan bahkan dapat menyebabkan kerusakan pada sistem yang berfungsi ginjal. Kemudian sisa metabolisme diekskresikan melalui urin. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui rasio kadar kadmium (Cd) dalam urine perokok aktif dan pasif. Jenis penelitian ini adalah penelitian observasional deskriptif dengan metode survei yang bertujuan untuk mengetahui kadar Cd dalam urine aktif dan pasif merokok. Penentuan kadar kadmium (Cd) dengan metode SSA (Atomic Absorption Spectrophotometry). Berdasarkan urin pada perokok aktif terdeteksi kandungan Cd berkisar 0.006 sampai 0.007 ppm. logam cadmium (Cd)  kandungan kadmium (Cd) terendah adalah 0.006 ppm. dalam urin perokok pasif, kandungan kadmium (Cd) terendah adalah 0.008 ppm dan tingkat kadmium tertinggi adalah 0.009 ppm. Kemudian diuji Mann Whitney Test dimana nilainya 0,028 kemudian p> 0,05 sehingga Ho diterima dan dapat dinyatakan bahwa tidak ada perbedaan kadar logam cadmium (Cd) dalam urin perokok aktif dan toko pasif didesa ujung Bandar kecamatan barus jahe kabupaten karo

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

1. Bradl, H. (2005). Heavy Metals in the Environment. Germany : ELSEVIER Academic Press.
2. Anggraini,2013, Hubungan larangan merokok di tempat kerja dan tempat sekolahan.
3. De Vries, S. J., Van Dijk, A. D. J., Krzeminski, M., Van Dijk, M., Thureau, A., Hsu, V., … Bonvin, A. M. J. J. (2007). HADDOCK versus HADDOCK: New features and performance of HADDOCK2.0 on the CAPRI targets. Proteins: Structure, Function and Genetics, 69(4),726–733. https://doi.org/10.1002/prot.21723
4. Dynatech, 2020 Spektometer; Pngertian, Fungsi, Cara Kerja, Prinsip Jen D, et al. 2009. Tobacco’s Immediate Effects on the Body. Germany : ELSEVIER Academic Press
5. Kementerian Kesehatan RI. 2014. Semua Racun Jadi Satu. Direktorat Penyakit Tidak Menular.
6. Kurniawati, L., Syamsidar, H., & Ramadani, K. (2016). Fitoremediasi Logam Kadmium (Cd) dari Asap Rokok Menggunakan Tanaman Puring (Codiaeum variegatum). Al-Kimia UIN Alauddin Makassar, 4(1), 62–67.

7. Mellawati, J., & Chichester, D. (1996). Penentuan Kandungan Unsur Beracun dalam Asap Rokok dengan Metode Pengaktifan Neutron. Presiding Presentasi Ilmiah Keselaniatan Radiasi Dan Lingkungan, 271–277. IAEA.
8. Palar, H. 2004. Pencemaran dan Toksikologi Logam Berat. Jakarta : Rineka Cipta.
9. Priandoko, D.A. 2011. “Kandungan Logam Berat (Pb Dan Cd) Pada Sawi Hijau (Brassica Rapa L.Subsp. Previridis Bailey) dan Wortel (Daucurcarrota L. Var. Sastiva Hofflm) yang Beredar Di Pasar Kota Denpasar”. FMIPA. Universitas Udayana, Bali.
10. Shamsuddin. 2011. Pengaruh Asap Rokok. Bandung : Pustaka grafik.
11. World Health Organization, 2008,WHO Report On The Global Tobacco.
12. Widowati, W., Sastiono, A., & Jusuf, R. (2008). Efek toksik logam pencegahan dan penanggulangan pencemaran. Yogyakarta: Andi.
13. Yumaria. 2002. Tentang Pemakai Rokok Bagi Kesehatan. Jakarta : Penerbit buku kedokteran EGC.