KARAKTERISASI SIFAT MORFOLOGI DAN UNSUR KIMIA BATAKO DARI LIMBAH ABU BATUBARA DAN LIMBAH INDUSTRI KARET (RUBBER SLUDGE)

Main Article Content

Hendri Faisal

Abstract

Abstrak : Material abu terbang (fly ash) dan abu dasar (bottom ash) yang berasal dari sisa pembakaran batu bara dan rubber sludge dari industri karet merupakan limbah industri. Fly ash mengandung unsur kimia seperti silika, alumina, besi oksida, kalsium oksida, serta unsur logam lainnya yang memiliki sifat sebagai pengikat jika dicampur dengan air. Bottom ash dan rubber sludge juga berfungsi sebagai agregat untuk dapat mengurangi pemakaian pasir. Penambahan abu batubara dan rubber sludge adalah untuk mengetahui pengaruhnya terhadap densitas, dan daya serap batako. Persentase penambahan fly ash adalah 10%, 20%, 30%, 40% dan 50% dari berat awal semen. Persentase penambahan bottom ash dan rubber sludge sebagai agregat adalah 5%, 10%, 15%, 20% dan 25% dari berat awal pasir dengan waktu pengerasan selama 28 hari. Dari hasil pengujian menunjukkan bahwa sampel abu batu bara mengandung logam berat Pb 0,75 ppm; Cr 0,16 ppm; Cu 0,21 ppm; dan sampel rubber sludge mengandung logam Zn sebesar 454,69 ppm. Untuk batako dengan variasi komposisi terbaik adalah 20% fly ash dan 5% agregat bottom ash dan sludge. Pada komposisi tersebut batako yang dihasilkan memiliki densitas 1,60 gr/cm3, dan penyerapan air = 18,9 8%.


Kata Kunci : Abu Batu Bara, Rubber Sludge, Logam Berat, Batako, Mikroskopik.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

Section
Articles

References

Alfian, Zul.,dkk. 2017. Penggunaan dan Pemanfaatan Kembali Limbah Batubara sebagai Material Bangunan. Jurnal Sain Teknologi Farmasi dan Kesehatan. STIKes Nurliana. Medan.

Carolyn, Schierhorn. 2008. Producing Structural Light Weight Concerete Block.

Departemen Pekerjaan Umum Direktorat Cipta Karya. 1982. Persyaratan Umum Bahan Bangunan di Indonesia. Yayasan Lembaga Pendidikan Masalah Bangunan, Bandung.

Lianasari., A. E., Paiding, S. D. 2013. Penggunaan Limbah Bubur Kertas dan Fly Ash Pada Batako (202M). Konferensi Nasional Teknik Sipil 7. Universitas Sebelas Maret. Surakarta.

Mulyono,T. 2005. Teknologi Beton, Penerbit Andi. Yogyakarta.

Standar Nasional Indonesia. 2000. Metode Pengujian Kerapatan Penyerapan Dan Rongga Dalam Beton Yang Telah Mengeras. SNI 03-6433-2000. ICS 91.100.30. Badan Standardisasi Nasional. Jakarta.

Yothin Ungkoon, et all.. 2007. Analysis of Microstructure and Properties of Autoclaved Aerated Concrete Wall Construction Materials. J. Ind. Eng. Chem. Vol. 13, No. 7.

Zacoeb, A., Dewi, S.M., Jamaran, I. 2013. Pemanfaatan Limbah Bottom Ash Sebagai Pengganti Semen Pada Genteng Beton Ditinjau Dari Segi Kuat Lentur dan Perembesan Air. Jurnal Rekayasa Sipil, Universitas Brawijaya, Malang.