HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA/I SMP NEGERI 15 MEDAN T.A 2019/2020

Main Article Content

Holmes Parhusip
Hartono Sembiring

Abstract

Lingkungan belajar yang baik bisa memberi rangsangan pada anak lebih efektif untuk melakukan kegiatan belajarnya dalam mencapai prestasi yang baik. The Liang Gie mengatakan bahwa bagi setiap siswa bila mungkin hendaknya di tempat belajar tersedia kelengkapan sarana belajar (ruangan, meja, kursi, sistem penerangan) yang baik dan khusus digunakan untuk belajarnya.. Adapun tugas orang tua dan guru sejak kecil hingga dewasa mengusahakan lingkungan belajar yang kaya akan rangsangan dan dimana anak-anak merasa nyaman dan bebas mengungkapkan dirinya secara kreatif. Tingkat kecenderungan Lingkungan Belajar di Rumah (X) dari siswa/i SMP Negeri 15 Medan adalah cukup tinggi, yaitu masing-masing 29 dan 32 orang atau masing-masing 43.33% dan 35.55%. Tingkat kecenderungan Prestasi Belajar Siswa (Y) dari siswa/i SMP Negeri 15 Medan masing-masing 36 dan 27 orang atau 42.22% dan 30%. Lingkungan Belajar di Rumah mempunyai hubungan yang linier dan positif serta signifikan terhadap Prestasi Belajar Siswa (Y) dari siswa/i.  SMP Negeri 15 Medan. Jika ingin meningkatkan Prestasi Belajar Siswa (Y) dari siswa maka perlu ditingkatkan Lingkungan Belajar di Rumah (X) yang lebih kondusif dan menyenangkan. Karena tingkat kecenderungan Lingkungan Belajar di Rumah (X) di  SMP Negeri 15 Medan masih cukup dan tinggi, demikian halnya dengan Prestasi Belajar Siswa (Y), maka perlu dipertahankan, atau bahkan lebih ditingkatkan lagi.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Parhusip, H., & Sembiring, H. (2021). HUBUNGAN LINGKUNGAN BELAJAR DI RUMAH DENGAN PRESTASI BELAJAR SISWA/I SMP NEGERI 15 MEDAN T.A 2019/2020. JURNAL MUTIARA PENDIDIKAN INDONESIA, 6(1), 21–30. https://doi.org/10.51544/mutiarapendidik.v6i1.1832
Section
Artikel

References

Arikunto, S (2003). Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan, Jakarta : Bina Aksara

Ancok Djamaludin, (1986). Teknik Penyusunan Skala Pengukur, Yogyakarta: Pusat Penelitian Kependudukan UGm Yogyakarta.

Fadjar Malik, (2003). Undang-Undang Republik Indoneisia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta: Depdiknas.

Fernandes H.J.X, (1980). Item Analisis, Jakarta : Litbang Dikbud.

Jamilah, (2005). Merancang Pendidikan Yang Demokratis, Gerbang Majalah Pendidikan, Edisi 11 Th IV.

Joy Galon Sylor, att, All, (1978). Curriculum Planning For Better Teaching and Learning, Newa York : Holt Renihard and Winston.

Kerlinger N. Fred, Elazar J. Penhadjur (1973). Multiple Regression Behacioral Resarch, New York : Holt Rinehart and Winston, Inc.

Natawidjaya Rochman, (1985). Psikologi Perkembangan Manusia, Jakarta : Rajawali.

Pujiyono JO, (2004), Memimpikan Pendidikan yang Menjamin Kesejahteraan, Jakarta : Gerbang Majalah Pendidikan, Edisi 4 Th. IV.

Purwanto, M. Ngalim, (1994). Psikologi Pendidikan, Bandung : Remaja Karya.

Suryadi Ace, (2003). Tantangan Pendidikan di erak Desentralisasi, Buletin Pusat Perbukuan, Jakarta : Depdiknas, Vol 9.

Sukaryono, (2004). Demkoratisasi Guru Mepercepat Peningkatan Mutu Pendidikan, Jakarta : Gerbang Majalan pendidikan, Edisi 2 Th. IV.

Sihombing LM., W. Pangaribuan., Abdul Muin Sibuea, Salim, BJ. Lumbantoruan, (1991). Studi Tantangan Suasana (Climate) di IKIP Medan (kajian Kasus FPTK – IKIP Medan), Laporan Penelitian : Medan : FPTK IKIP Medan.

Silver Paula, (1986) Educational Administration, New York : Harper & Row Publisher. Inc.

Walgito Bimo, (1981). Bimbingan dan Penyuluhan di Sekolah, Yogyakarta : Fakultas Psikologi UGM Yogyakarta.