GAMBARAN JAMUR Trichophyton sp PADA KAKI PETUGAS DINAS LINGKUNGAN HIDUP SAMARINDA SEBERANG

Main Article Content

Putri Yani Romansyah
Supri Hartini
Sresta Azzahra

Abstract

Prevalensi penyakit dermatofitosis di Asia mencapai 35,6%. Berdasarkan hasil penelitian menyatakan bahwa 80-90% kasus tinea pedis dan tinea unguium disebabkan oleh jamur dermatofita, terutama Trichophyton rubrum dan Trichophyton mentagrophytes. Petugas kebersihan adalah contoh pekerjaan yang kesehariannya menggunakan sepatu yang tertutup dengan waktu cukup lama, lapangan kerja yang kotor, panas dan lembab menjadi faktor yang memudahkan terjadinya infeksi jamur pada kaki dan kuku kaki. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran jamur Trichophyton sp pada kerokan kulit dan kuku kaki petugas kebersihan DLH. Jenis penelitian bersifat deskriptif dengan melakukan observasi kuesioner terhadap petugas kebersihan DLH di Samarinda Seberang dan pemeriksaan secara makroskopis dan mikroskopis. Responden pada penelitian ini berjumlah 17 orang petugas kebersihan berjenis kelamin laki-laki yang akan diambil kerokan kulit dan kuku kaki, kemudian dilakukan pemeriksaan makroskopis dan mikroskopis. Hasil penelitian, didapatkan responden yang terinfeksi jamur Trichophyton sp sebanyak 6 orang (35,3%) dan yang tidak terinfeksi sebanyak 11 orang (64,7%). Petugas kebersihan DLH di Samarinda Seberang lebih banyak berusia 30-35 tahun (47%) dengan lama bekerja 1-3 dan 4-6 tahun (35%). Responden yang rutin menggunakan APD sebanyak 11 orang (64,7%) dan rutin mencuci kaki sebanyak 15 orang (88,2%). Penggunaan APD dan kebiasaan mencuci tangan dan kaki menjadi salah satu faktor terinfeksi jamur Trichophyton sp. Disimpulkan bahwa terdapat petugas kebersihan DLH yang terinfeksi jamur Trichophyton sp baik yang menggunakan sepatu boot dan mencuci kaki/tangan.

Downloads

Download data is not yet available.

Article Details

How to Cite
Romansyah, P. Y., Hartini, S., & Azzahra, S. (2023). GAMBARAN JAMUR Trichophyton sp PADA KAKI PETUGAS DINAS LINGKUNGAN HIDUP SAMARINDA SEBERANG. JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK, 8(1), 12–18. https://doi.org/10.51544/jalm.v8i1.3801
Section
Artikel

References

Haerani., dan Zulkarnain. 2021. “Review: Tinea Pedis”: Journal UIN Alauddin (November 2021). Makassar: Fakultas Sains dan Teknologi, UIN Alauddin Makassar. Diambil dari https://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/psb/article/view/23061

Hardanti, S, D. 2020. “Gambaran Jamur Dermatofita Penyebab Tinea Unguium Pada Kuku Petani, Tukang Cuci, Kuli Pasir Dan Petambak (Studi Pustaka)”: Diploma thesis. Tanjungkarang: Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Tanjungkarang.

Hartati, R, F. 2017. “Identifikasi Jamur Trichophyton rubrum Pada Petani Yang Terinfeksi Tinea Pedis”: Karya Tulis Ilmiah. Jombang: Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Insan Cendekia Medika.

Hidayat, R. (2018). HUBUNGAN KEBERSIHAN DIRI (PERSONAL HYGIENE) DENGAN KEJADIAN PENYAKIT DERMATOFITOSIS DI DESA LERENG WILAYAH KERJA PUSKESMAS KUOK. Jurnal Ners, 2 (1), 86-94. https://doi.org/10.31004/jn.v2i1.713

Marila, Dessy Marianti., Alexander P. Marpaung., dan Renata Nainggolan. 2021. “Hubungan Faktor Resiko Higiene Dengan Kejadian Tinea Pedis”: MAJALAH ILMIAH METHODA, Volume 11, Nomor 1, Januari-April 2021, hlm 48-52. https://ejurnal.methodist.ac.id/index.php/methoda/article/view/143

Mahyudi, M., & Hestina, H. (2019). IDENTIFIKASI JAMUR PENYEBAB TINEA UNGUIUM PADA KEROKAN KUKU KAKI PETANI DI DESA RIKIT BUR KECAMATAN BUKIT TUSAM KABUPATEN ACEH TENGGARA. JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK, 1 (2). Diambil dari http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/783

Nashiha, Aluf Tuthi (2021). IDENTIFIKASI JAMUR KUKU PADA PETUGAS SAMPAH. Skripsi Diploma, STIKes Ngudia Husada Madura.

Purba, Y. (2019). ANALISA JAMUR PENYEBAB INFEKSI PADA KUKU KAKI PEKERJA TUKANG CUCI DI KELURAHAN RENGAS PULAU LINGKUNGAN 23 KECAMATAN MEDAN MARELAN. JURNAL ANALIS LABORATORIUM MEDIK, 2 (2). Diambil dari http://e-journal.sari-mutiara.ac.id/index.php/ALM/article/view/792

Rahayu, Ngesti Putri. 2019. “Hubungan Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD) Dengan Kejadian Penyakit Tinea Pedis (Kutu Air) Terhadap Pemulung Di TPA Mrican Kabupaten Ponorogo”: Skripsi. Madiun: Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.

Rahmadianti, Fitri. 2019. “GAMBARAN JAMUR DERMATOPHYTA PADA KUKU BURUH PENGRAJIN BATU BATA DI KELURAHAN SUKAJADI KECAMATAN TALANG KELAPA KABUPATEN BANYUASIN,” Repository Poltekkes Kemenkes Palembang, https://repository.poltekkespalembang.ac.id/items/show/837

Rhany, Hanin Farrastika. 2019. “Hubungan Personal Hygiene Dengan Dermatofitosis Pada Petugas Sampah Di Tempat Penampungan Sementara (TPS) Kota Madiun”: Skripsi. Madiun: Stikes Bhakti Husada Mulia.

Riyadi, Endang. 2020. “Hubungan Higiene Perorangan Dengan Angka Kejadian Dermatofitosis”: Skripsi. Medan: Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara.

Rustika., dan Agung, W. 2018. “Karakteristik Petugas Pemungut Sampah Dengan Tinea Pedis Di Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Rawa Kucing, Kota Tanggerang”: Jurnal Ekologi Kesehatan, Vol. 17 No 1, Juni 2018: 11-19. Tanggerang: Pusat Humaniora dan Management Kesehatan, Badan Litbangkes.

Safitri, Erika. 2020. “GAMBARAN JAMUR DERMATOFITA PADA PETUGAS KEBERSIHAN DI INDONESIA TAHUN 2012-2019 (STUDI LITERATUR)” Repository Poltekkes Kemenkes Palembang, https://repository.poltekkespalembang.ac.id/items/show/1763

Sianipar, Esra, et al. “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Perilaku Cuci Tangan Pakai Sabun (CTPS) Pada Mahasiswa Universitas Jambi Selama Pandemi COVID-19.” Jurnal Kesmas Jambi, Vol. 5, No. 2, 28 Sep. 2021, pp. 55-62, doi:10.22437/jkmj.v5i2.13693

Sinaga, Naomi. 2019. “Identifikasi Jamur Pada Kuku Petani Di Desa Gajah Dusun VIII Kecamatan Meranti Kabupaten Asahan”: Karya Tulis Ilmiah. Medan: Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Medan.

Wulandari, Ratna. 2015. “Pengaruh Penddikan Kesehatan Tentang Penyakit Tinea Pedis Terhadap Pengetahuan Dan Sikap Pada Petani Desa Jembungan”: Naskah Publikasi. Surakarta: Universitas Muhammadiyah Surakarta.