HUBUNGAN KARAKTERISTIK DAN PERILAKU PEDAGANG DENGAN KEBERADAAN PEMANIS SAKARIN DAN SIKLAMAT DALAM MINUMAN SIRUP PADA SEKOLAH DASAR (SD) DI KECAMATAN MEDAN JOHOR TAHUN 2014
Abstract
Zat pemanis berfungsi untuk memberi rasa manis pada makanan maupun minuman. Pemanis buatan sering digunakan untuk menggantikan pemanis alami, karena harganya lebih murah dan tingkat kemanisannya tinggi dibandingkan gula. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui Hubungan Karakteristik Dan Perilaku Pedagang dengan Keberadaan Pemanis Sakarin Dan Siklamat Dalam Minuman Sirup Pada Sekolah Dasar (SD) Di Kecamatan Medan Johor Tahun 2014. Jenis penelitian dilakukan dengan rancangan penelitian cross-sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh pedagang minuman sirup berwarna kuning yang berdagang pada sekolah-sekolah dasar di Kecamatan Medan Johor, dan keseluruhannya dijadikan sebagai sampel sebanyak 33 orang. Berdasarkan hasil penelitian di laboratorium secara HPLC diperoleh bahwa keberadaan sakarin dan atau siklamat dalam minuman sirup terdapat dalam 24 sampel (72.7%), artinya 24 orang pedagang menggunakan sakarin dan atau siklamat didalam minuman sirup. Hasil analisis statistik menunjukkan bahwa tidak ada hubungan umur pedagang dan penghasilan pedagang dengan keberadaan sakarin dan siklamat dalam minuman sirup. Ada hubungan pendidikan, pengetahuan, sikap, tindakan dan perilaku pedagang dengan keberadaan sakarin dan siklamat dalam minuman sirup. Variabel yang paling dominan berpengaruh terhadap keberadaan sakarin dan siklamat dalam minuman sirup adalah variabel pengetahuan (p value = 0,037; OR= 16,622) yang artinya bahwa pedagang yang berpengetahuan rendah mempunyai peluang berisiko 16,622 kali lebih besar menggunakan sakarin dan atau siklamat dalam minuman sirup dibanding dengan pedagang yang mempunyai pengetahuan tinggi. Sampel minuman sirup dengan kadar tertinggi sakarin dalam minuman sirup 1415 mg/kg atau 353,75 mg/saji mencapai 141,5 % ADI orang dewasa.. Sedangkan sampel minuman sirup dengan kadar tertinggi sakarin dalam minuman sirup 7417 mg/kg atau 1854,25 mg/saji mencapai 337,14 % ADI orang dewasa. Dengan demikian disarankan kepada pemerintah agar bekerjasama dengan instansi kesehatan terkait untuk memberikan larangan,sanksi dan penyuluhan kepada pedagang dalam penggunaan sakarin dan siklamat dalam minuman. Dan kepada pihak sekolah agar dapat memberikan informasi kepada siswa-siswi sekolah dasar mengenai dampak mengkonsumsi minuman sirup yang mengandung sakarin dan siklamat yang di dagangkan di sekitar sekolah.
Downloads
References
Anonim, Gozali Blog, 2010, Hati-hati Dengan Pemanis Buatan
Arikunto,S.,2010, Prosedur penelitian, Suatu Pendekatan Praktek,Rineka Cipta,Jakarta.
Agus R.,2009, Pengolahan Dan Analisis Data Kesehatan ,Mulia Medika, Jakarta
Badan POM RI.2004, Keputusan Kepala Badan POM RI No: HK.00.05.5.1.4547 tentang Persyaratan Penggunaan Bahan Tambahan Pangan Pemanis Buatan dalam produk pangan
____________, 2006,Pusat Pengujian Obat Dan Makanan Nasional, Metode Analisa Penetapan Kadar Sakarn, Siklamat Dalam Minuman Sirup
Badan POM RI, 2010, Laporan Tahunan Tahun 2010
____________, 2011, Laporan Tahunan Tahun 2011
____________, 2012, Laporan Tahunan Tahun 2012
____________, 2013, Disain dan Petunjuk Teknis kegiatan Aksi Nasional PJAS
yang Aman.Bermutu dan Bergizi
Balai Besar POM di Medan, 2010, Laporan Tahunan Tahun 2010
______________________, 2011, Laporan Tahunan Tahun 2011
______________________, 2012, Laporan Tahunan Tahun 2012
_______________________,2012, Laporan Hasil Pengawasan Pangan Jajanan
Anak Sekolah Tahun 2012
_______________________,2013, Laporan Hasil Pengawasan Pangan
Jajajanan Anak Sekolah Tahun 2013
Badan POM RI, Kominfo, 2012, Kunci Keamanan Pangan untuk anak sekolah
Badan Standarisasi Nasional, BSN,SNI, 01-6993-2004, tentang Bahan
Tambahan Pangan, Pemanis Buatan
Cahyadi, W.,2008 ,Analisis dan Aspek Kesehatan Bahan Tambahan
Pangan, Bumi Aksara Jakarta