UJI AKTIVITAS ANTIBAKTERI EKSTRAK ETANOL DAUN LABU KUNING (Cucurbita moschata Duchesne.) TERHADAP BAKTERI Staphylococcus aureus

Authors

  • Febri Yanti Sihotang Program Studi Sarjana Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia

DOI:

https://doi.org/10.51544/jf.v9i2.4600

Abstract

Pumpkin leaves (Cucurbita moschata Duchesne.) is a food ingredient that is often used as a complementary food for breast milk such as porridge and various other processed foods. Pumpkin is known to contain flavonoids, tannins and saponins. This study aimed to test the antibacterial activity of pumpkin leaf extract (Cucurbita moschata Duchesne.) against bacteria and Staphylococcus aureus. Antibacterial activity was tested by disc diffusion method. The ethanol extract of pumpkin leaves was made using the cold method, namely maceration using 70% ethanol, then obtained a thick extract using a rotary evaporator and a water bath. The results of the examination were 4.60% water content, 19.11% water soluble extract, 23.42% ethanol soluble extract, 5.87% total ash content, 0.68% acid insoluble ash content. The results of this study showed the antibacterial activity of ethanol extract of pumpkin leaves at various concentrations of 10% (21.56 mm), 20% (22 mm), 30% (22.56 mm), 40% (22.56 mm) DMSO 10% as a negative control (-) and chloramphenicol as a positive control (40.66 mm). So it can be concluded that the ethanol extract of pumpkin leaves has good antibacterial activity against Staphylococcus aureus bacteria.

Downloads

Download data is not yet available.

Author Biography

Febri Yanti Sihotang, Program Studi Sarjana Farmasi, Universitas Sari Mutiara Indonesia

Vivi Asfianti. Saya Lahir Tanggal 25 Oktober 1976 di Pekan Baru. Melanjutkan Studi S1-Farmasi di Universitas Sumatera Utara Tahun 1996 dan Lulus Tahun 2000. Selanjutnya melanjutkan studi Pendidikan Profesi Apoteker di Universitas Sumatera Utara dan dinyatakan lulus tahun 2002. Setelah itu melanjutkan Jenjang Magister Farmasi di Universitas Sumatera Utara tahun 2013 dan dinyatakan lulus tahun 2016.

References

Agbagwa, I. O., B. C. Ndukwu, and S. I. Mensah. 2007. Floral biology, breeding system, and pollination ecology of Cucurbita moschata (Duch. Ex Lam)Duch. Ex Poir. Varieties (Curcurbitaceae) from part of the Niger Delta, ,Nigeria.Turk. J. Bol. 31: 451-458.

Anonim. (2013). Kandungan Kimia dan Kegunaan Daun Labu Kuning. Diakses 14 Juni 2013. Artikel. http://ccrc. farmasi.ugm.ac.id/2013/05/daun labukuning. html.

Anonim. (2017). Mengenal Labu Kuning. Diakses 06 April 2017. Artikel. http://asbabbul. wordpress. com/2014/11/19/mengenal-labukuning/.

Brooks. F.G, Butel. J.S, Dan Morse.S., 1996. Mikrobiologi kedokteran. Edisi 20 Kedokteran EGC. Jakarta.

Brooks. F.G, Butel. S.J, Dan Ornston N.L., 1996. Mikrobiologi kedokteran. Edisi 20 Kedokteran EGC. Jakarta.

Chen, J., Geng R., Xiang-Dong L., J Staub and M.M Jahn. 2006. Inhiretance of aspartate aminotransferase (AAT) in Cucumis species as revealed by interspecific hybrization Can. J. Bot 84: 1503-1507.

Depkes RI (2006).Kontranas. Jakarta Departemen Kesehatan RI. Hal 1,8.

Depkes RI. (1979). Materia Medika Indonesia. Jilid III. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan. Halaman 134-135, 141.

Depkes RI. (1989). Materia Medika Indonesia. Jilid V. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan. Halaman 41-45.

Depkes RI. (1992). Undang – Undang Kesehatan (UU RI No. 23 Tahun 1992 Tentang Kesehatan). Jakarta: Indonesian Legal Center Publishing. Halaman 2

Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 300-304, 306.

Depkes RI. (1999).Cara Pengelolaan Simplisia yang Baik. Jakarta: Direktorat Jenderal Pengawas Obat dan Makanan. Halaman 3-4.

Depkes. (2000). Parameter Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 1-11.

Ditjen POM Depkes RI (1975). Farmakope Indonesia Edisi III. Jakarta. Hal. 9.

Ditjen POM Depkes RI (1995) Materia Medika Indonesia. Jilid VI. Jakarta. Departemen Kesehatan RI. Hal 194 -197.

Ditjen POM. 2000. Parameter standar umum Ekstrak Tumbuhan Obat. Cetakan Pertama. Jakarta: Departemen kesehatan RI.

Ditjen POM.1995. Farmakope Indonesia Edisi IV. Jakarta Departemen Kesehatan RI.

Ditjen POM RI. 1979. Farmakope Indonesia. Edisi Ketiga. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. Halaman 7,744,748.

Farnsworth, N. R. (1966). Biological and Phytochemical Screening Of Plants Journal of Pharmaceutical Sciences. 55(3): 257-260.

Farqan, M., Suranto dan Sugiyarto, 2018. Karakteristik Labu Kuning (Curcubita moschata) Berdasarkan Karakter Morfologi didaerah Kabupaten Bima Nusa Tenggara Barat. Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Saintek III. 2018: 136 - 141.

Febrianasari , F. Uji Aktivitas antibakteri Ekstrak daun kirinyu (Choromolaena Odorata) terhadap bakteri Staphylococcus aureus. 2018

Handayani, selpida Wirasutisna, Komar, Ruslan Insanu M. Penapisan Fitokimia dan Karakteristik Simplisia Daun Jambu Mawar (Syzygium jambos Alston). 2017;

Hendrasty, H.K., 2003. Tepung Labu Kuning Pembuatan dan Pemanfaatannya. Kanisius, Yogyakarta. Halaman 10-11, 14-16.

Jawetz,E.et al.2001.Mikrobiologi Kedokteran EdisiXX,diterjemahkan oleh Edisi Nugroho dan RF,Maulany.Jakarta Penerbit EGC.53,211-238.

Jawetz.E., Melnick.J.L., dan Adelberg, E.A. 2005. Mikrobiologi Kedokteran .Jakarta:Salemba Medika.

Kurniawati, D. A., 2014 Aktivitas Antibakteri Ekstrak kulit petai (Parkia spektos Hassk). Terhadap Bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus, Skripsi. Fakultas Matemetika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor, hal 6-36.

Madigan. M.T., J.M. Martinko, and J. Parker(2009). Biology of Microorganisms 12th ed. New York: Prentice Hall International.

Marjoni, M. R. (2016). Dasar-Dasar Fitokimia untuk Diploma III Farmasi. Jakarta: Trans Info Media. Hal: 15.

Markham, K. R., 1988, Cara mengidentifikasi Flavonoid terjemahan Padmawinata, ITB, Press, Bandung, hal. 23 - 24, 42 - 43.

Marliana, D.S., Suryanti, V., dan Suyono. (2005). Skrining Fitokimia dan Analisis Kromatografi Lapis Tipis Komponen Kimia Buah Labu Siam (Sechium edule (Jacq.) Swartz) dalam Ekstrak Etanol. Biofarmasi. 3(1): 26-31.

Nasution, M. 2014. Penghantar Mikrobiologi. Medan: USU Press. Halaman 15-16, 21-22.

Pratiwi, S. T (2008). Mikrobiologi Farmasi.Jakarta: Penerbit Erlangga. Hal. 6, 105-117.

Sudarto, Y.2000. Budidaya Waluh. Kanisius. Yogyakarta.

Sukartinin. 2007. Pengelompokkan Aksesi Pisang Menggunakan Karakter Morfologi IPGRI. Jurnal hortikultura 17 (1): 26-33.

Yulinar, Husain, D. R., dan Abdullah, A. 2011. Bioaktivitas Minyak Atsiri Rimpang Lengkuas Merah Alpinia purpurata K. Schum terhadap Pertumbuhan Bakteri Bacillus cereus dan Pseudomonas aeruginosa Makassar: Universitas Hasanuddin.

World Health Organization. (1998). Quality Control Methods For Medicinal Plant Material. Switzerland: Geneva. Hal. 25-28.

Zimbro, M.J., Power, D.A., Miller, S.M., Wilson, G.E., Johnson, J.A. 2009. Difco & BBL Manual : Manual of micobiological culture media: Second Edition. [e-book]. Sparks, Maryland: Becton, Dickinson and Company. https://www.worldcat.org. [diakses: 24 April 2019].

Downloads

Published

2022-12-30